Alhamdulillah akhirnya aku memulai lagi untuk berbagi cerita di blog ini setelah hampir 2 tahun vacum dari dunia blog :)
Aku sangat bersyukur dapat bergabung dengan keluarga Sekolah Alam Jingga Lifeschool, yap sekolah alam sekolah yang berbeda dengan sekolah umum lainnya, sekolah yang tidak ada dinding sebagai sekat pemisah kelas yang satu dengan lainnya. Siswa/siswi di Jingga dapat langsung berbaur dengan teman-teman dikelas lain ketika jam istirahat tanpa harus keluar dari pintu kelas mereka.
Aku diberi amanah untuk menjadi 'teman' di kelas SD3, pertama kali aku masuk di kelas ini ada hal unik yaitu jumlah siswa putranya sangat dominan dibanding siswa putrinya yaitu 6:1, 6 putra vs 1 putri. Satu-satunya putri itu adalah Yumna 'Putri Tercantik' di SD3 seringkali Yumna ini dijahili oleh keenam teman laki-laki di SD3, mungkin karena Yumna ini satu-satunya putri di kelas sehingga mereka seringkali berkomplot untuk menjahili Yumna. Aku baru mengenal Yumna masih dalam hitungan hari tapi dia ini tipe anak yang mudah sekali membuka dirinya kepada orang baru dan Yumna ini anak yang mudah untuk diberi arahan ketika melakukan kesalahan. Anak-anak seringkali membuat kesalahan bukan? namun ada beberapa anak yang ketika diberi arahan ada yang langsung ngambek bahkan keras kepala. Berbeda dengan Yumna ketika dia melakukan kesalahan misal menulis sambil berbaring ketika aku sedang memberikan tugas dia langsung duduk ketika aku melarangnya untuk menulis sambil berbaring. Yaa Yumna adalah tipe anak yang sangat moody ketika belajar, dia juga tempramental dan sangat suka berbicara sambil berteriak-teriak. Pernah sewaktu waktu aku kecolongan ketika sedang memberikan tugas untuk menulis tiba-tiba aku melihat Yumna sudah berbaring dan dia KETIDURAN diatas buku tulisnya, seketika aku langsung membangunkan Yumna dan membantu dia untuk duduk, sedetikpun aku tidak boleh lengah memperhatikan Yumna sedetik aku lengah melihatnya seketika juga dia akan berbaring dan tidur di kelas.
Yumna memiliki kepribadian yang sangat unik, meskipun dia seringkali dijahili oleh keenam teman laki-laki dikelasnya dia seringkali membantu teman-temannya ketika kesulitan dalam belajar, contoh ketika itu aku mengadakan hafalan beberapa surat-surat pendek ada seorang temannya yang masih terbata-bata dalam menghafal surat dengan sigap Yumna langsung berdiri mendekati temannya dan membisikkan bacaan ayat selanjutnya. Meskipun keenam temannya seringkali menjahili Yumna bahkan sampai Yumna menangis karena dijahili tapi dengan sigapnya mereka langsung meminta maaf jika Yumna sampai menangis akibat ulah kejahilan mereka, yaa anak-anak mudah sekali bertengkar tapi sedetik kemudian merekapun saling meminta maaf dan tertawa riang kembali, tidak ada rasa kesal bahkan dendam yang berlangsung lama diantara mereka. Andai saja kita orang dewasa dapat mencontoh sifat seperti anak-anak yang ketika membuat kesalahan langsung berinisiatif untuk meminta maaf dan memaafkan mungkin tidak ada kesal dan dendam yang akan menimbulkan permusuhan bukan?
Komentar
Posting Komentar